NAMA : MELISA ROSALIA
KELAS : 3EA03
NPM : 14211423
A. KARYA ILMIAH
Karya ilmiah adalah sebuah tulisan yang berisi
tentang serangkaian hasil pemikiran seseorang. Karya ilmiah biasanya diuraikan
dalam bentuk laporan tertulis yang isinya memaparkan hasil penelitian atau
pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim sesuai ketentuan
yang berlaku.
Pernyataan ilmiah yang harus kita gunakan dalam tulisan harus
mencakup beberapa hal, yaitu :
1.Harus dapat kita identifikasikan orang yang membuat pernyataan tersebut.
2.Harus dapat kita identifikasikan media komunikasi ilmiah di mana pernyataan disampaikan apakah dalam makalah, buku, seminar, lokakarya dan sebagainya. 3. Harus dapat diindentifikasikan lembaga yang menerbitkan publikasi ilmiah tersebut beserta tempat domisili dan waktu penerbitan itu dilakukan. Sekiranya publikasi ilmiah tersebut tidak diterbitkan maka harus disebutkan tempat, waktu dan lembaga yang melakukan kegiatan
tersebut.
1.Harus dapat kita identifikasikan orang yang membuat pernyataan tersebut.
2.Harus dapat kita identifikasikan media komunikasi ilmiah di mana pernyataan disampaikan apakah dalam makalah, buku, seminar, lokakarya dan sebagainya. 3. Harus dapat diindentifikasikan lembaga yang menerbitkan publikasi ilmiah tersebut beserta tempat domisili dan waktu penerbitan itu dilakukan. Sekiranya publikasi ilmiah tersebut tidak diterbitkan maka harus disebutkan tempat, waktu dan lembaga yang melakukan kegiatan
tersebut.
Hal-hal
yang harus ada dalam karya ilmiah antara lain:
1.
Karya tulis ilmiah memuat gagasan ilmiah lewat pikiran dan alur pikiran.
2.
Keindahan karya tulis ilmiah terletak pada bangun pikir dengan unsur-unsur yang
menyangganya.
3. Alur pikir dituangkan dalam sistematika dan notasi.
3. Alur pikir dituangkan dalam sistematika dan notasi.
4.
Karya tulis ilmiah terdiri dari unsur-unsur: kata, angka, tabel, dan gambar, yang
tersusun mendukung alur pikir yang teratur.
5.
Karya tulis ilmiah harus mampu mengekspresikan asas-asas yang terkandung dalam
hakikat ilmu dengan mengindahkan kaidah-kaidah kebahasaan.
6.
Karya tulis ilmiah terdiri dari serangkaian narasi (penceritaan), eksposisi (paparan),
deskripsi (lukisan) dan argumentasi (alasan).
Hal-hal yang harus ada dalam karya ilmiah antara lain:
1.
Karya tulis ilmiah memuat gagasan ilmiah lewat pikiran dan alur pikiran.
2.
Keindahan karya tulis ilmiah terletak pada bangun pikir dengan unsur-unsur yang
menyangganya.
3.
Alur pikir dituangkan dalam sistematika dan notasi.
4.
Karya tulis ilmiah terdiri dari unsur-unsur: kata, angka, tabel, dan gambar,
yang tersusun mendukung alur pikir yang teratur.
yang tersusun mendukung alur pikir yang teratur.
5.
Karya tulis ilmiah harus mampu mengekspresikan asas-asas yang terkandung
dalam hakikat ilmu dengan mengindahkan kaidah-kaidah kebahasaan.
dalam hakikat ilmu dengan mengindahkan kaidah-kaidah kebahasaan.
6.
Karya tulis ilmiah terdiri dari serangkaian narasi (penceritaan), eksposisi (paparan),
deskripsi (lukisan) dan argumentasi
(alasan).
Ciri-ciri dari karya ilmiah,
diantaranya sebagai berikut:
- Bahasa yang digunakan dalam karya ilmiah adalah bahasa baku
yang tercermin dari pilihan kata/istilah, dan kalimat-kalimat yang efektif
dengan struktur yang baku.
- Sikap penulis dalam karya ilmiah adalah objektif, yang
disampaikan dengan menggunakan gaya bahasa impersonal, dengan banyak
menggunakan bentuk pasif, tanpa menggunakan kata ganti orang pertama atau
kedua.
- Struktur sajian karya ilmiah sangat ketat, biasanya terdiri
dari bagian awal (pendahuluan), bagian inti (pokok pembahasan), dan bagian
penutup.
- Komponen karya ilmiah bervariasi sesuai dengan jenisnya,
namun semua karya ilmiah mengandung pendahuluan, bagian inti, penutup, dan
daftar pustaka. Artikel ilmiah yang dimuat dalam jurnal mempersyaratkan adanya
abstrak.
Macam-macam Karya Ilmiah
* Artikel Ilmiah Popular
Berbeda dengan artikel ilmiah,
artikel ilmiah popular tidak terikat secara ketat dengan aturan penulisan
ilmiah. Sebab, ditulis lebih bersifat umum, untuk konsumsi publik. Dinamakan
ilmiah populer karena ditulis bukan untuk keperluan akademik tetapi dalam
menjangkau pembaca khalayak. Karena itu aturan-aturan penulisan ilmiah tidak
begitu ketat. Artikel ilmiah
popular biasanya dimuat di surat kabar atau majalah. Artikel dibuat berdasarkan berpikir deduktif atau induktif, atau gabungan keduanya yang bisa ‘dibungkus’ dengan opini penulis.
popular biasanya dimuat di surat kabar atau majalah. Artikel dibuat berdasarkan berpikir deduktif atau induktif, atau gabungan keduanya yang bisa ‘dibungkus’ dengan opini penulis.
* Artikel Ilmiah
Artikel ilmiah, bisa ditulis secara
khusus, bisa pula ditulis berdasarkan hasil penelitian semisal skripsi, tesis,
disertasi, atau penelitian lainnya dalam bentuk lebih praktis. Artikel ilmiah
dimuat pada jurnal-jurnal ilmiah. Kekhasan artikel ilmiah adalah pada
penyajiannya yang tidak panjang lebar tetapi tidak megurangi nilai
keilmiahannya. Artikel ilmiah bukan sembarangan artikel, dan karena itu,
jurnal-jurnal ilmiah mensyaratkan aturan sangat ketat sebelum sebuah artikel
dapat dimuat. Pada setiap komponen artikel ilmiah ada pehitungan bobot. Karena
itu, jurnal ilmiah dikelola oleh ilmuwan terkemuka yang ahli dibidangnya.
Jurnal-jurnal ilmiah terakredetasi sangat menjaga pemuatan artikel. Akredetasi
jurnal mulai dari D, C, B, dan A, dan atau bertaraf internasional. Bagi
ilmuwan, apabila artikel ilmiahnya ditebitkan pada jurnal internasional,
pertanda keilmuawannya ‘diakui’.
* Disertasi
Pencapaian gelar akademik tertinggi
adalah predikat Doktor. Gelar Doktor (Ph.D) dimungkinkan manakala mahasiswa
(S3) telah mempertahankan disertasi dihadapan Dewan Penguji Disertasi yang
terdiri dari profesor atau Doktor dibidang masing-masing. Disertasi ditulis
berdasarkan penemuan (keilmuan) orisinil dimana penulis mengemukan dalil yang
dibuktikan berdasarkan data dan fakta valid dengan analisis terinci. Disertasi
atau Ph.D Thesis ditulis berdasarkan metodolologi penelitian yang mengandung
filosofi keilmuan yang tinggi. Mahahisiswa (S3) harus mampu (tanpa bimbingan)
menentukan masalah, berkemampuan berpikikir abstrak serta menyelesaikan masalah
praktis. Disertasi memuat penemuan-penemuan baru, pandangan baru yang
filosofis, tehnik atau metode baru tentang sesuatu sebagai cerminan pengembangan
ilmu yang dikaji dalam taraf yang tinggi.
* Tesis
Tesis adalah jenis karya ilmiah yang
bobot ilmiahnya lebih dalam dan tajam dibandingkan skripsi. Ditulis untuk
menyelesaikan pendidikan pascasarjana. Mahasiswa melakukan penelitian mandiri,
menguji satu atau lebih hipotesis dalam mengungkapkan ‘pengetahuan baru’.
Tesis atau Master Thesis ditulis bersandar pada metodologi; metodologi penelitian dan metodologi penulisan. Standarnya digantungkan pada institusi, terutama pembimbing. Dengan bantuan pembimbing, mahasiswa merencanakan (masalah), melaksanakan; menggunakan instrumen, mengumpulkan dan menjajikan data, menganalisis, sampai mengambil kesimpulan dan rekomendasi.
Tesis atau Master Thesis ditulis bersandar pada metodologi; metodologi penelitian dan metodologi penulisan. Standarnya digantungkan pada institusi, terutama pembimbing. Dengan bantuan pembimbing, mahasiswa merencanakan (masalah), melaksanakan; menggunakan instrumen, mengumpulkan dan menjajikan data, menganalisis, sampai mengambil kesimpulan dan rekomendasi.
* Skripsi
Skripsi adalah karya tulis (ilmiah)
mahasiswa untuk melengkapi syarat mendapatkan gelar sarjana (S1). Bobotnya 6
satuan kredit semster (SKS) dan dalam pengerjakannya dibantu dosen pembimbing.
Dosen pembimbing berperan ‘mengawal’ dari awal sampai akhir hingga mahasiswa
mampu mengerjakan dan mempertahankannya pada ujian skripsi.
Skripsi ditulis berdasarkan pendapat (teori) orang lain. Pendapat tersebut didukung data dan fakta empiris-objektif, baik berdasarkan penelitian langsung; observasi lapanagn atau penelitian di laboratorium, atau studi kepustakaan. Skripsi menuntut kecermatan metodologis hingga menggaransi ke arah sumbangan material berupa penemuan baru.
Skripsi ditulis berdasarkan pendapat (teori) orang lain. Pendapat tersebut didukung data dan fakta empiris-objektif, baik berdasarkan penelitian langsung; observasi lapanagn atau penelitian di laboratorium, atau studi kepustakaan. Skripsi menuntut kecermatan metodologis hingga menggaransi ke arah sumbangan material berupa penemuan baru.
* Kertas Kerja
Kertas kerja pada prinsipnya sama
dengan makalah. Kertas kerja dibuat dengan analisis lebih dalam dan tajam.
Kertas kerja ditulis untuk dipresentasikan pada seminar atau lokakarya, yang
biasanya dihadiri oleh ilmuwan. Pada ‘perhelatan ilmiah’ tersebut kertas kerja
dijadikan acuan untuk tujuan tertentu. Bisa jadi, kertas kerja ‘dimentahkan’
karena lemah, baik dari susut analisis rasional, empiris, ketepatan masalah,
analisis, kesimpulan, atau kemanfaatannya.
* Makalah
Lazimnya, makalah dibuat melalui
kedua cara berpikir tersebut. Tetapi, tidak menjadi soal manakala disajikan
berbasis berpikir deduktif (saja) atau induktif (saja). Yang penting, tidak
berdasar opini belaka. Makalah, dalam tradisi akademik, adalah karya ilmuwan
atau mahasiswa yang sifatnya paling ‘soft’ dari jenis karya ilmiah lainnya.
Sekalipun, bobot akademik atau bahasan keilmuannya, adakalanya lebih tinggi.
Misalnya, makalah yang dibuat oleh ilmuwan dibanding skripsi mahasiswa.
Sikap Ilmiah
a. Sikap Ingin Tahu : apabila menghadapi suatu masalah
yang baru dikenalnya,maka ia beruasaha mengetahuinya; senang mengajukan
pertanyaan tentang obyek dan peristiea; kebiasaan menggunakan alat indera
sebanyak mungkin untuk menyelidiki suatu masalah; memperlihatkan gairah dan
kesungguhan dalam menyelesaikan eksprimen.
b. Sikap Kritis : Tidak langsung begitu saja menerima
kesimpulan tanpa ada bukti yang kuat, kebiasaan menggunakan bukti – bukti pada
waktu menarik kesimpulan; Tidak merasa paling benar yang harus diikuti oleh orang
lain; bersedia mengubah pendapatnya berdasarkan bukti-bukti yang kuat.
c. Sikap obyektif : Melihat sesuatu sebagaimana adanya
obyek itu, menjauhkan bias pribadi dan tidak dikuasai oleh pikirannya sendiri.
Dengan kata lain mereka dapat mengatakan secara jujur dan menjauhkan
kepentingan dirinya sebagai subjek.
d. Sikap ingin menemukan : Selalu memberikan saran-saran untuk
eksprimen baru; kebiasaan menggunakan eksprimen-eksprimen dengan cara yang baik
dan konstruktif; selalu memberikan konsultasi yang baru dari pengamatan yang
dilakukannya.
e. Sikap menghargai karya orang lain, Tidak
akan mengakui dan memandang karya orang lain sebagai karyanya, menerima
kebenaran ilmiah walaupun ditemukan oleh orang atau bangsa lain.
f. Sikap tekun : Tidak bosan mengadakan penyelidikan,
bersedia mengulangi eksprimen yang hasilnya meragukan’ tidak akan berhenti
melakukan kegiatan –kegiatan apabila belum selesai; terhadap hal-hal yang ingin
diketahuinya ia berusaha bekerja dengan teliti.
g. Sikap terbuka : Bersedia mendengarkan argumen orang
lain sekalipun berbeda dengan apa yang diketahuinya.buka menerima kritikan dan
respon negatif terhadap pendapatnya.
DAFTAR
PUSTAKA :
girlicious09’s.”Karya
Ilmiah Dan Karya Non Ilmiah”. 25 Februari 2011. https://girlycious09.wordpress.com/2011/02/25/karya-ilmiah-karya-non-ilmiah/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar